BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang
terdiri dari tiga orang atau lebih. Kelompok memiliki hubungan yang insentif
diantara satu sama lainnya, terutama kelompok primer.
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang dilakukan
oleh lebih dari dua orang, tetapi dalam jumlah terbatas dan materi komunikasi
hanya diakes oleh kalangan kelompok tersebut. Kelompok kecil adalah sekumpulan
perorangan yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa
tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka.
B. Tujuan
Setelah
mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu :
v Menjelaskan
Pengertian Kelompok
v Menjelaskan
Penggolongan Kelompok
v Menjelaskan
Karakteristik Kelompok
v Menjelaskan
Manfaat Komunikasi Kelompok
v Menjelaskan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keektifan Komunikasi Kelompok
v Menyebutkan
Ciri-ciri Kepimpinan Kelompok
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Komunikasi Kelompok
v Suatu
bentuk komunikasi antara dua atau lebih orang yang berinteraksi satu dengan
yang lain untuk satu tujuan. Orang – orang yang terlibat biasanya mengisi peran
– peran dan mentaati peraturan – peraturan serta norma – norma yang secara
inplisit atau eksplisit disetujui para anggotanya. (singgih, 2003).
v Sekumpulan
orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka
sebagai bagian dari kelompok besar tersebut. Contoh : kelompok, keluarga,
kelompok studi dan kelompok diskusi. (sarjana komunikasi amerika).
B. Kegunaan Komunikasi Kelompok
Menurut Handy (1985)
kegunaan komunikasi kelompok meliputi :
v Memenuhi
kebutuhan sosial
v Membentuk
konsep diri
v Memberi
/ menerima dukungan dan bantuan
v Berbagi
dengan orang lain
C. Ciri Kepemimpinan Dalam Kelompok
Hampir
semua kelompok mempunyai seorang pemimpin, apakah ia ditunjuk secara resmi atau
pengaturan yang tidak resmi. Tidak jarang kita menemukan pemimpin kelompok yang
sepenuhnya mendominasi interaksi, terlepas apakah ia ditunjuk secara resmi atau
tidak resmi (hargie et al, 1981). Anggota perorangan dari sebuah kelompok
seringkali muncul untuk memberikan kepemimpinan ketika kemahiran, pengetahuan
atau keterampilan unik mereka dibutuhkan oleh kelompok.
Adapun
ciri – ciri kepemimpinan menurut baronet al adalah :
1.
Berorientasi pada tugas.
Menggunakan
waktu secara efektif, menentukan prioritas secara jelas dan sering membuat
keputusan eksekutif. Kadang – kadang kelompok perlu mempunyai pemimpin yang
berorientasi pada tugas untuk menyelesaikan masalah dengan segera.
2.
Berorientasi pada orang
Gaya
kepemimpinan ini lebih peduli pada perasaan – perasaan dan masalah – masalah
anggota kelompok. Kepeduliannya adalah untuk orang bukan untuk tugas. Jenis
kepemimpinan ini dapat menghasilkan moral kelompok yang lebih tinggi.
D. Ciri – Ciri Kelompok Yang Kompak
1.
Organisasi yang baik
Faktor
ini mengacu pada kejelasan anggota – anggota kelompok akan peran mereka didalam
kelompok. Juga terdapat interaksi yang efektif diantara anggota kelompok. Ada
perasaan pengaturan yang baik pada aktifitas kelompok dan ini membuat anggota
merasa nyaman dan aman didalam kelompok.
2.
Hubungan yang baik
Faktor
ini ditandai oleh pertukaran interaksi yang bebas dan mudah diantara anggota
kelompok dan bisa dibuktikan oleh adanya perasaan menyukai diantara anggota
kelompok. Inilah yang disebut oleh dion dkk (1978) sebagai ikatan efektif
diantara anggota kelompok.
3.
Riwayat keberhasilan yang baik
Ciri
ketiga dari kelompok yang sangat kompak adalah kemampuan yang jelas untuk
melakukan dan menyelesaikan tugas – tugas yang diberikan kepadanya.
E. Penyelesaian Masalah Oleh Kelompok
Sebuah
sifat positif dari kelompok adalah kemampuannya untuk menyelesaikan masalah –
masalah yang mungkin terlalu rumit untuk diselesaikan secara perorangan. Smith
dan Bass (1992) mengidentifikasi dua jenis kelompok yang digunakan dalam
penyelesaian masalah, yaitu :
1.
Komite / Kelompok Pembuat Keputusan
Biasanya
kelompok – kelompok seperti ini ditunjuk oleh manajer untuk menyelesaikan
masalah – masalah tertentu atau menyediakan nasehat dan analisis pada suatu
area khusus. Pada umumnya, komite seperti ini bisa sangat resi dengan adanya
penunjukan ketua, sekretaris serta pembuatan laporan – laporan pertemuan.
2.
Kelompok Sumbang Saran.
Jenis
kelompok ini biasanya mengadakan rapat untuk menghasilkan sejumlah besar ide
dengan cepat, untuk menyediakan pemahaman – pemahaman yang mungkin baru untuk
menyelesaikan atau memikirkan kembali sebuah masalah. Latar belakang anggota
kelompok yang bervariasi dan individualistik merupakan sebuah sumber yang kaya
untuk pencapaian tugas kelompok. Priestly et al (1978) mengidentifikasi empat
aturan dasar pelaksanaan sumbang saran yang harus ditaati :
v tidak
boleh dilakukan penilaian pada ide – ide sampai acara selesai.
v kelompok
harus menganggap dirinya sebagai penghasil sejumlah besar ide dan tidak
mengkhawatirkan kualitas dari ide – ide.
v anggota
kelompok harus dibiarkan untuk berfikir dengan bebas.
v ide
– ide yang ditawarkan anggota kelompok harus dihargai dan dikembangkan anggota
kelompok lain.
Selain
yang tersebut diatas, menurut beberapa ahli komunikasi, tahap – tahap
penyelesaian masalah pada suatu kelompok yang kompak harus memenuhi tiga tahap
:
v Mengklarifikasi
tugas yang harus diselesaikan
v Mengidentifikasi
solusi yang harus dilaksanakan
v Membuat
dan mengimplementasikan rencana tindakan
F. Kepemimpinan Dalam Kelompok
Gaya
kepemimpinan dalam kelompok komunikasi ada 2 :
1.
Gaya Tunggal
Berdasarkan
pencapaian tugas yang telah ditentukan oleh kelompok
2.
Gaya Eklektik
Berdasarkan
gaya – gaya yang berpusat pada anggota kelompok atau berdasarkan pembagian pada
tugas.
G. Karakteristik Kelompok Menurut
Hargreavest (1975)
v Anggotanya
memiliki hubungan tatap muka
v Terdapat
lebih dari satu anggota
v Anggotanya
memiliki tujuan atau maksud bersama
v Anggotanya
dibeda – bedakan kedalam struktur
v Anggotanya
menganut sekumpulan norma – norma
Handy
(1985) membagi sepuluh fungsi – fungsi organisasi yang dapat dicapai oleh
kelompok yang kompak, yakni :
v Pembagian
kerja
v Penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan
v Pengolahan
informasi
v Pengumpulan
informasi dan ide
v Pengelolaan
dan pengendalian kerja
v Menguji
dan meratifikasi keputusan
v Koordinasi
dan penghubung
v Meningkatnya
komitmen dan keterlibatan
v Penyelesaian
konflik
v Penyelidikan
ke masa lampau
H.
Perbedaan
Kelompok Kecil Dan Kelompok Besar.
1.
Kekompakan kelompok besar lebih lemah
jika dibanding kelompok kecil
2.
Kelompok kecil memiliki karakteristik
kelompok yang unik diantara anggotanya.
3.
Kelompok besar cenderung lebih resmi
I. Strategi Dalam Menghadapi Kelompok
Peserta Yang Kurang Mendukung Kelancaran Kegiatan
1. Tipe Pasif
v Ajukan
pertanyaan langsung pada peserta bersangkutan.
v Mintalah
mereka berbagi rasa berpasang – pasangan.
v Mintalah
untuk menulis komentar atau jawaban pertanyaan.
v Berikan
insentif kecil.
v Merubah
metode penyampaian dengan kegiatan yang lebih menarik atau dengan permainan.
2. Tipe Agresif
v Ajukan
pertanyaan tentang sebab sikap agresifnya. Misalnya : ibu lila bagaimana
perasaan / pendapat ibu tentang hal ini ?
v Beri
kesempatan dan curahkan perasaan – perasaan tentang keadaannya.
v Jangan
menganggap orang tersebut mewakili kelompok, cek dengan kelompok (apakah semua
orang berfikir seperti ini)
v Persentasikan
data
v Prakarsai
diskusi secara pribadi.
3. Tipe Banyak Bicara
v Beri
tanggungjawab tertentu atau berikan kesempatan berperan sebagai pemimpin
kelompok
v Hindarkan
pandangan terhadap peserta yang banyak bicara atau hadapkan tubuh pemandu
kearah peserta yang lain.
v Jika
perlu beritahu peserta yang banyak bicara ini secara halus bahwa pendapatnya
menarik, tapi kita juga membutuhkan pendapat yang lain.
v Beri
tugas menulis secara rinci tentang pendapatnya pada secarik kertas.
4. Tipe Pesimis
v Jadilah
pendengar aktif
v Beri
jawaban yang lebih positif tentang atas ungkapan – ungkapan pesimisnya.
Contoh
: Bila berkata : ah saya kira itu tidak akan berhasil, maka jawablah dengan
ungkapan : terimakasih, saya akan catat bahwa menurut pendapat anda hal ini
tidak akan berhasil dan tidak perlu anda coba.
v Tanyakan
pendapat anggota lainnya tentang pendapat si pesimis tersebut.
5. Tipe Pelawak
v Beri
mereka tanggungjawab
v Ajukan
pertanyaan atau mintalah pendapat dan abaikan kata – kata lawakan mereka.
v Pertimbangkan
bahwa lawakan tertentu bisa mencairkan suasana
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kelompok adalah sekumpulan orang orang yang terdiri dari tiga orang atau lebih. Kelompok memiliki
hubungan yang intensif diantara satu sama lainnya, terutama kelompok primer.
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari dua orang,
tetapi dalam jumlah terbatas dan materi komunikasi hanya diakes oleh kalangan kelompok tersebut.
Kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan
yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang
sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka.
B.
Saran
Setelah mengikuti perkuliahan, kami
harapkan mahasiswa mampu memahami konsep dasar konseling kelompok dalam
memberikan asuhan pelayanan kebidanan.
Daftar
Pustaka
Suparyanti,
R. 2008. Handout Komunikasi Kelompok.
Tyastuti,
dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan, Yogyakarta:
Fitramaya.
Wiryanto,
2004. Ilmu Komunikasi. PT Gramedia, Jakarta.
0 Response to "Makalah Tentang Kelompok"
Post a Comment