BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan disegala bidang, termasuk
dalam hal kebudayaan. Hal ini dapat mengakibatkan kebudayaan yang dianut oleh
suatu kelompok sosial akan bergeser. Cepat atau lambat pergeseran itu tentu
akan menimbulkan konflik antara kelompok yang menghendaki perubahan dan
kelompok yang tidak menghendaki perubahan yang biasa disebut dengan
problematika kebudayaan. Problematika kebudayaan di Indonesia yang timbul
akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian,
juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang
begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia.
Peristiwa transkultural ini akan berpengaruh terhadap keberadaan kebudayaan
terutama dalam bidang kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita
merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga
kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat
ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih
beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian
tradisional kita. Dengan televisi, masyarakat bisa menyaksikan berbagai
tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan
bumi. Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia.
Problematika kebudayaan yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan punahnya
suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah
“terkontaminasi” oleh pengaruh globalisasi.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin penulis sampaikan dalam makalah ini diantaranya
adalah:
1.
Untuk
mengetahui problematika kebudayaan
2.
Untuk
mengetahui pengaruh budaya terhadap lingkungan.
3.
Mengetahui
jenis-jenis problematika kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Problematika
Kebudayaan
Problematika kebudayaan adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang
merupakan harta yang turun temurun dari nenek moyang kita, dapat kita
pertahankan kelestariannya. Tapi perkembangan jaman tidak dapat dibendung, seiring
dengan berjalanya waktu, maka kelestarian kebudayaan tersebut harus dijaga
karena kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan identitas bangsa.
Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi bangsa
yang tidak mudah untuk dijajah oleh bangsa lain. Problematika kebudayaan sangat
berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan merupkan jati diri bangsa, bila itu
hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa
lain. Oleh sebab itu bagaimanapun juga caranya kita harus mempertahankan
identitas bangsa kita yaitu kebudayaan. Mulailah dengan mencintai kebudayaan
daerah, dan serukan dalam hati yaitu: Aku Cinta Indonesia.
B.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan mengandung unsur antara lain; Kenyakinan, Mata pencarian,
Bahasa, pengetahuan, Teknologi, Sistem sosial,Kekerabatan,penanggalan,Tata
pemukiman.
Berkembangnya
kebudanyaan dikarenakan adanya kesadarn manusia, kondisi masyarakat dan
hubungan dan kebudaan lain.
C.
Aktivitas Kebudayaan
Terminologi yang menunjukan aktifitas kebudayaan antara akulturasi,
asimilasi, difusi, dan lain-lain. Kebudayaan itu memiliki jiwa, ibarat manusia
hidup yang dinamis dan tidak statis. Selain kebudaaan itu hidup, kebudayaan pun
dapat terkena kematian. Kematian kebudayaan terjadi karena manusia yang dulu
hidup di dalam sebuah kebudayaan, meninggalkan – baik secara sadar atau tidak –
kebudayaan itu, biasanya, karena ketertarikan kepada kebudayaan lain.Manusia
adalah “jiwa” kebudayaan.Ketika manusia meninggalkan kebudayaan yang telah
melembaga tersebut kematian bagi sebuah kebudayaan.
Keunggulan
kebudayaan Indonesia;
Ø Kekayaan akan keragaman kebudayaan daerah Indonesia
Ø Sumber daya alam yang melimpah dan berkualitas
Ø Wilayah yang strategis
Problematika;
Ø Adanya pandangan bahwa kebudayaan itu statis
Ø Rendahnya minat sebagian masyarakat dalam menghayati
kebudayaan daerah
Ø Rendahnya apresiasimasyarakat dalam menghayati kebudayaan
daerah
Ø Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai
budaya daerah
Ø Ketertarikan sebagian masyarakat terhadap pengaruh
kebudayaan barat/asing
Ø Pencitraan yang kuat tentang kebudayaan Indonesia.
D.
Jenis- Jenis Problematika Kebudayaan
1.
Hambatan
budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah
karena adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena
kuatnya kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka
tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran-pemikiran dari luar
walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai
contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung
halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya
miskin.
2.
Hambatan
budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.
Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi
dan sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan. Sebagai contoh dapat kita lihat banyak masyarakat yang tidak
setuju dengan program KB yang dicanangkan pemerintah yang salah satu tujuannya
untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena masyarakat
beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
3.
Hambatan
budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang
terkena bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena
adanya kekhawatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih
sengsara dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.
4.
Masyarakat
yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang
kurang komunikasi dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan
yang terbatas, mereka seolah-olah tertutup untuk menerima program-program
pembangunan.
5.
Sikap
tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional
sedemikian rupa sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup
mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
6.
Sikap
etnosentrisme.
Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya
suku bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap
seperti ini akan memicu timbulnya pertentangan-pertentangan suku, ras, agama,
dan antar golongan. Kebudayaan yang beraneka ragam yang berkembang disuatu
wilayah seperti Indonesia terkadang menimbulkan sikap etnosentris yang dapat
menimbulkan perpecahan.
7.
Perkembangan
IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah gunakan oleh manusia,
sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan
untuk melestarikan suatu generasi, dan obat-obatan yang diciptakan untuk
kesehatan tetapi dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru mengganggu
kesehatan manusia.
8.
Pewarisan
kebudayaan.
Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara
lain, sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat
saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut,
dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan. Dalam
suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak diwariskan oleh
pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup
generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya
yang baru diterima sekarang ini.
9.
Perubahan
kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan
masalah antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu
bersifat regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bisa
berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi,
berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.
10.
Penyebaran
kebudayaan.
Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah,
masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat
kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh globalisasi budaya yang bersumber dari
kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya
global yang dapat memberi dampak negatif bagi perilaku sebagian masyarakat
Indonesia. Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan
induvidualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa
kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia.
E.
Pengaruh Budaya Tehadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berpengaruh terhadap lingkungan
dimana tempat kebudayaan itu berkembang. Dengan menganalisis pengaruh budaya
terhadap lingkungan, kita dapat mengetahui mengapa setiap daerah itu mempunyai
kebudayaan yang berbeda-beda yang akan menghasilkan keragaman kebudayaan.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan
lingkungan, diantaranya adalah:
a.
Physical
Environment
Physical
Environment adalah permasalahan kebudayaan yang terkait dengan lingkungan
natural seperti temperature, curah hujan, iklim wilayah, geografis, flora, dan
fauna.
b.
Cultural
Social Environment
Cultural
Social Environment adalan permasalahan kebudayaan yang meliputi aspek-aspek
kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti norma-norma, adat istiadat, dan
nilai-nilai.
c.
Environmental
Orientation and Representation
Environmental
Orientation and Representation adalah permasalahan kebudayaan yang mengacu pada
presepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda pada setiap masyarakat mengenai
lingkungannya.
d.
Environmental
Behavior and Proses
Environmental
Behavior and Proses adalah permasalahan kebudayaan yang meliputi bagaimana cara
cara masyarakat menggunakan lingkingan dalan hubungan sosial.
e.
Out
Carries Product
Out
Carries Product adalah permasalahan kebudayaan yang meliputi hasil tindakan
manusia pada presepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap
masyarakat dalam hubungan social.
Dengan menganalisis permasalahan kebudayaan dengan lingkungan diatas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang
berkembang pada suatu wilayah tertentu akan mempunyai pengaruh yang cukup besar
pada perubahan pola tata laku, norma-norma, nilai-nilai, dan aspek kehidupan lainnya
yang akan menjadi cirri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Pengaruh masuknya budaya Barat terhadap penerimaan budaya Indonesia
menimbulkan tiga reaksi dalam menghadapi budaya luar tersebut, diantaranya
adalah:
1. Corak reaksi yang menerima dan merangkul bulat-bulat
kebudayaan luar. Corak ini menganggap kebudayaan timur sudah tidak relevan lagi
untuk menghadapi kondisi kehidupan pada masa sekarang, dan mengadopsi dengan
secara keseluruhan budaya barat yang dating yang dianggap ungggul dan mampu
melahirkan manusia yang berkualitas
2.
Corak
reaksi yang sama sekali anti terhadap kebudayaan barat. Corak kebudayaan ini
menganggap budaya barat hanya melahirkan manusia yang buas dan kejam, dan
kebudayaan timur yang lebih ungggul.
3. Corak reaksi yang melihat pembenturan kebudayaan timur
dengan kebudayaan barat secara realistis dan kritis. Corak reaksi ini berusaha
mengambil jarak dan menilai secara jujur keunggulan kebudayaan barat dan
kelemahan budaya timur, sekaligus mempertahankan nilai-nilai kebudayaan timur.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan
tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas
dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat
budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatu lingkungan
tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang
berbeda pula.
Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa
problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu, hambatan budaya yang
ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan, hambatan budaya
yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi, hambatan budaya
yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan, masyarakat terpencil atau
terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya, sikap tradisionalisme
yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru, mengagung-agungkan kebudayaan
suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku bangsa lainnya atau lebih
dikenal dengan paham etnosentrisme, dan perkembangan iptek sebagai hasil dari
kebudayaan yang sering disalahgunakan.
B.
Saran
Melalui makalah ini penulis menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai
disini saja menggali ilmu tentang pengaruh dan problematika kebudayaan di
Indonesia. Penulis berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui
problematika kebudayaan sehingga Bangsa Indonesia bijak dalam menghadapi kebudayaan-kebudayaan
baru yang datang dari luar.
Daftar Pustaka
Kuntowijoyo, Budaya Elite dan
Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop
dalam Masyarakat
Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
Sapardi Djoko Damono,
Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah Catatan
Kecil dalam Ecstasy
Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas
Indonesia, Mizan
1997.
Fuad Hassan. “Pokok-pokok
Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia”. Dalam
http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm,
didownload 7/15/04.
Koenjaraningrat.
1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Adeney, Bernard T. 1995. Etika
Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius. Al-Hadar Smith,
“Syariah dan
Tradisi Syi’ah Ternate”, dalam http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didown
load 7/15/04.
0 Response to "Problematika Kebudayaan "
Post a Comment